Monday, October 01, 2007

the 'fight'

maaf untuk semua yang aku sembunyikan, dan semua yang akhirnya kamu tahu. aku tidak pernah bisa bicara, dan menyimpannya sendiri. ya, dan sekarang kamu tahu semua. apa yang aku simpan selama ini. apa yang tidak pernah aku katakan. apa yang aku rasakan terhadap kamu. tolong mengerti aku, karena aku lelah untuk selalu mengikuti jalan pikiranmu. untuk selalu menuruti sikapmu.

rasa itu tinggal setengahnya, mungkin. tapi yang pasti rasa itu sudah tidak lagi sama seperti awalnya. aku tidak mau lagi memanjakan diri. aku tidak mau lagi bergantung dan berharap. jika kamu mau berubah, aku akan membantu. tapi kamu menang, sayang. kamu berhasil mendidikku. karena ketika kamu terjatuh, aku masih bisa bertahan. menahan emosi, menahan tangis, menahan kecewa, menahan rasa kesal, dan menahan diri untuk berkata-kata. walau akhirnya aku menangis, mengeluarkan rasa kesal dalam pelukanmu. aku hampir membencimu! aku hampir membencimu, karena akhirnya aku kalah. aku menangis lagi. aku kesal dan hanya bisa menangisinya. memalukan!

terlalu banyak yang aku lupakan, untuk aku complain ke kamu. setelah kemarin aku menghabiskan malam dengan seorang sahabat di mcd, mengeluarkan semua yang aku rasakan. semua yang membebaniku. bukannya aku bermaksud untuk tetap merahasiakan, tapi kepalaku tidak sanggup memikirkan semua. seandainya aku bisa mencaci kamu hari ini, seperti aku mencaci kamu dibelakangmu kemarin malam, aku akan melakukannya.

yang aku ingat, aku bilang, kamu singa jantan yang terlalu merasa kuat dan jadi raja rimba. terlalu merasa bisa hidup sendiri dan berlalu begitu saja. berburu, makan, dan tidur. aku bilang, aku kambing yang tenang, memang santai dan bermalasan, tapi kambing tetap menangis saat ia akan dikurbankan.. singa? mana ada singa yang dikorbankan. dia terlalu kuat, dan terlalu senang menantang maut. lalu aku juga bilang, aku kesal saat aku mencoba mengingat-ingat masa-masa awal kita, dan ketika aku mengatakannya pada kamu, kamu membalasnya seperti 'hii.. jijik!' walau mungkin menurut kamu menjijikan, tapi itu yang sudah terjadi. kamu terlalu hidup di masa sekarang, terlalu menutup mata akan apa yang lalu. terlalu mengkotakan sebuah kenangan, dan kenyataan. hhh.. sudahlah.

sekarang kita jalani saja semua ini. akhirnya lihat nanti.


I'm not fine, I'm in pain. It's harder everyday. Maybe we're better off this way?
It's better that we break

No comments: