Sunday, August 23, 2009

path of life

gw menyadari, bahwa gw terlambat tumbuh dan berkembang, dan keterlambatan pola pikir yang super ketinggalan. jadi gini, masalah pacaran nih ya.. waktu SMA, waktu temen-temen gw udah (dengan sotoynya, menurut gw) berani mendeklarasikan bahwa pacarnya adalah pacar terakhirnya, atau paling engga, mereka udah berani rely-on sama pacarnya, udah ga mau cari-cari yang lain, gw masih cengangas cengenges sibuk gebet menggebet dan masih-sangat-bermain-dan-membawa-santai hubungan pacaran yang pernah gw jalanin. just take it easy. gw masih sangat mempercayai, bahwa true love won't come on the age of seventeen and other teen-age. masih saatnya bermain dan memperbanyak teman tanpa ribet terikat pacar.

dan sekarang, temen-temen gw udah mulai memikirkan hubungan yang jauh lebih serius lagi, atau bahkan sampai memikirkan ke jenjang pernikahan. dan teman-teman yang baru berpacaran atau mencari pacar, mulai mencari sosok laki-laki dewasa, sosok laki-laki settle dengan usia yang relatif lebih tua dari mereka yang otomatis harus sudah memiliki pekerjaan tetap. ini juga dikarenakan usia saya dan rata-rata teman-teman saya sudah 21 tahun keatas, oke gw masih berusaha men-deny saat menulis 21 tahun, dan bagaimanapun, lama-lama pikiran gw mulai terbuka dan menerima dengan baik dan benar jalan pikiran teman-teman gw.

dan sekarang, keadaan gw, adalah dimana gw baru berani menyatakan pada diri gw sendiri, bahwa gw baru sampai pada tahapan rely-on someone. dan masih tetep ada sedikit bumbu take it easy, walau gw merasakan sih perbedaan pacaran sekarang sama yang dulu-dulu. mungkin akan sampe pada tahapan yang lebih baik lagi.. tapi menanggapi kenyataan bahwa temen-temen gw yang pacarnya sudah dewasa itu, yang usianya lebih tua itu, seperti ada sedikit sentilan buat gw. dari dulu, mamih selalu bilang buat cari pacar yang lebih tua, ya lebih tepatnya suami yang lebih tua. dan pacal seumuran tuh sama guuuaaa! bukan, bukan menyesali pacaran sama dewa, karena ternyata dewa pun berpikir yang sama, bahwa dari dulu dia berpikir untuk end-up dengan cewe yang lebih muda dari dia. tapi sekarang kita berdua stuck dan sampai saat ini, kita berdua merasa malas mencari yang lainnya lagi. nah, baru sama dewa, gw bisa berkhayal untuk end-up sama pacar gw. berkhayal nikah, jadi istri, punya keluarga, tentang rumah yang akan kita tempati, dan printilan ini itu. iya, baru sekarang gw berani membicarakan itu dengan pasangan gw. entah karena udah waktunya atau faktor keakraban gw sama dewa, gw juga kurang mengerti..

ya entahlah apakah nantinya akan sama si pacal atau sama orang lain, yang pasti gw harus mulai terketuk dan menerima keadaan kalo gw bukan anak kecil lagi. kalo gw harus mulai memikirkan path of life gw yang sesungguhnya. engga sekedar permasalahan percintaan, tapi kayanya udah harus sampe di tahapan goal-goal gw dalam kehidupan gw dan pada usia berapa gw harus bisa mencapainya. mungkin harus jadi orang yang lebih ambisius daripada sekarang. dan munkin, kalo akhirnya emang bukan dewa orangnya, gw juga harus lebih ambisius, untuk mendapatkan pendamping hidup gw, yang toh pada akhirnya dengan orang itu kan gw akan menghabiskan sisa hidup gw, dan dia jadi pemimpin keluarga gw, jadi kayanya sih justru harus lebih ekstra lagi pemilihannya. walau pun yaaa.. sampe saat ini gw udah ga mau pacaran lagiiiii kalo putus sama pacaaaal.. mau minta dijodohin ajaaaaa! hahahhaaa...

No comments: